Mimpi Syekh Jassim Hancur: Mengapa MU Tetap Berada di Tangan Keluarga Glazer

 

Anda mungkin terkejut mendengar kabar bahwa Sheikh Jassim akhirnya menyerah untuk mengakuisisi Manchester United. Tawaran ratusan triliun rupiah, pembayaran utang, pengembangan fasilitas, hingga janji membeli pemain top, ternyata tidak mampu menggoda keluarga Glazer.

Dipercaya, keluarga Glazer enggan melepas saham MU 100 persen seperti yang diinginkan Sheikh Jassim. Kini dilaporkan, Sir Jim Ratcliffe akan sukses mengakuisisi Setan Merah dengan hanya menganeksasi 25 persen saham.

Mimpi Sheikh Jassim Hancur Lebur: Mengapa MU Tetap Di Tangan Keluarga Glazer

Kegagalan Mimpi Syekh Jassim: Mengapa MU Tetap di Tangan Keluarga Glazer

Anda mungkin bertanya-tanya mengapa keluarga Glazer begitu enggan melepas saham MU secara keseluruhan kepada Syekh Jassim, meskipun tawaran yang ditawarkannya begitu menggiurkan. Terlepas dari ratusan triliun rupiah, pembayaran utang, pengembangan fasilitas, hingga janji membeli pemain top, keluarga Glazer tampaknya tidak tertarik untuk melepaskan kendali atas klub sepak bola ternama ini.

Dipercaya keluarga Glazer tidak siap melepas saham MU 100 persen seperti yang diinginkan Syekh Jassim. Kini dilaporkan, Sir Jim Ratcliffe akan sukses mengakuisisi Setan Merah dengan hanya menganeksasi 25 persen saham.

Spekulasi mengatakan keluarga Glazer menganggap MU sebagai aset berharga yang menghasilkan keuntungan jangka panjang, sehingga enggan melepasnya begitu saja. Mereka juga khawatir kehilangan kendali atas klub akan berdampak pada nilai saham dan merugikan para pemegang saham. Dengan kata lain, kepentingan bisnis menjadi prioritas utama.

Meskipun demikian, keputusan keluarga Glazer tentu mengecewakan Syekh Jassim dan para pendukung Setan Merah yang mengharapkan pemilik baru. Namun, kepentingan komersial MU sebagai perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek New York memang harus diutamakan. Mungkin saat ini belum waktunya bagi keluarga Glazer melepas kendali, tetapi suatu hari nanti hal itu pasti akan terjadi.

Sheikh Jassim Mengundurkan Diri, MU Gagal Dapatkan Kylian Mbappe

Sheikh Jassim bertekad untuk mendapatkan kepemilikan penuh atas Manchester United. Dia berjanji akan mengeluarkan ratusan triliun rupiah untuk membeli saham klub, melunasi utang, membangun fasilitas, bahkan membeli pemain top. Namun, keluarga Glazer enggan melepas saham MU 100 persen seperti yang diinginkan Sheikh Jassim.

Sheikh Jassim menyerah, MU gagal mendapatkan Kylian Mbappe

Dipercaya, keluarga Glazer enggan melepas kendali penuh atas MU. Kini dilaporkan, Sir Jim Ratcliffe akan sukses mengakuisisi Setan Merah dengan hanya menganeksasi 25 persen saham.

Sheikh Jassim pada akhirnya menyerah dan mundur dari usaha untuk mengakuisisi Manchester United secara penuh. Dia berharap dapat membeli seluruh saham klub agar leluasa membuat keputusan, termasuk membeli pemain bintang seperti Kylian Mbappe.

Sayangnya, keluarga Glazer tetap bersikeras mempertahankan kendali atas klub. Mereka hanya bersedia melepas sebagian kecil saham, tidak sampai mayoritas. Hal ini membuat Sheikh Jassim frustrasi dan memutuskan untuk menghentikan negosiasi. Impiannya untuk memiliki MU dan mendatangkan Mbappe sirna sudah.

Meski demikian, kegagalan Sheikh Jassim tidak berarti MU sepenuhnya kehilangan harapan. Sir Jim Ratcliffe dilaporkan tertarik untuk mengakuisisi sebagian saham Setan Merah. Jika berhasil, setidaknya MU bisa mendapatkan suntikan dana segar untuk merealisasikan mimpi-mimpi Sir Alex Ferguson. Semoga saja keluarga Glazer mau melepas cukup banyak saham pada Ratcliffe.

Keluarga Glazer Enggan Melepas Saham MU 100 Persen Seperti Keinginan Sheikh Jassim

Keluarga Glazer enggan melepaskan saham MU 100 persen seperti yang diinginkan Sheikh Jassim. Dipercaya, keluarga Glazer rela melepaskan hanya 25 persen saham kepada Sir Jim Ratcliffe.

Alasan Enggan Lepas Kendali Penuh

Keluarga Glazer telah mengendalikan Manchester United sejak 2005. Mereka berinvestasi secara agresif dan berhasil membawa MU kembali ke masa kejayaannya di era Sir Alex Ferguson. Kendali penuh atas klub telah memberikan keluarga Glazer kebebasan penuh untuk menentukan arah perkembangan MU.

Dengan hanya melepaskan sebagian kecil saham, keluarga Glazer masih dapat mempertahankan kendali operasional klub. Mereka juga masih bisa menikmati keuntungan dari dividen tahunan yang dibagikan kepada pemegang saham. Keengganan melepaskan kendali penuh juga diduga karena keluarga Glazer ingin terus meneruskan warisan yang telah dibangun selama 15 tahun terakhir.

Kendati demikian, tekanan dari para pendukung MU untuk diakuisisi oleh pemilik baru semakin menguat. Kegagalan MU mencapai prestasi gemilang di era pasca-Ferguson dan minimnya investasi untuk pembelian pemain baru, membuat citra keluarga Glazer semakin terkikis. Jika tren buruk MU berlanjut, keengganan melepaskan saham mungkin tak akan bertahan lama.

Conclusion

Anda mungkin kecewa dengan kegagalan Sheikh Jassim dalam mengakuisisi Manchester United. Namun, jangan bersedih. Kegagalan ini seharusnya menjadi pelajaran berharga untuk kita semua. Terkadang, impian kita yang paling mulia pun bisa berakhir sia-sia jika tidak didasari oleh kerja keras dan kesabaran. Sheikh Jassim mungkin gagal kali ini, tetapi beliau telah berusaha semaksimal mungkin. Sekarang saatnya beliau bangkit, membersihkan debu kekecewaan, dan mencoba lagi dengan strategi baru. Sementara itu, kita sebagai pendukung setia Manchester United juga harus tetap bertekad dan percaya, suatu saat nanti klub tercinta kita pasti akan dimiliki oleh pemilik yang tepat. Kesabaran adalah kunci. Jangan berputus asa, impian masih ada di depan mata. United akan menjadi milik kita, suatu hari nanti.


sumber : https://berrakdc.com/

Comments

Popular posts from this blog

EA Sports FC Mobile Officially Launches Its Newest Game on iOS and Android

Perlu Kamu Tahu Saat Main Game Dota 2 Bersama Teman

Lowongan Kerja Business Development Di Solid Gold Berjangka